Sore ini penulis dalam
perjalanan dari Paiton Probolinggo selesai mengikuti Silaturahim Pemberdaya
Pegiat Aktivis Peduli Pendidik Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Hotel Utama Raya
Banyuglegur Paiton. Selama dalam forum silaturahmi banyak pelajaran dan semangat yang
dibangun dari para Kyai, Senior-senior dan Sahabat-sahabat, Gus-Gus Muda Pegiat
Pendidik pejuang penegak NU di kemudian hari. Hari pertama diskusi dan sharing
kebaikan-kebaikan berupa praktik baik yang telah dilakukan di wilayah-wilayah
masing-masing dibedah setajam silet...setajam silet...sekali lagi setajam
silet..hehe...diskusi bersama kopi saking asyiknya sampai waktu menjelang
berganti hari dalam kalender masehi. Malam itu banyak pelajaran dan pengetahuan
yang harus segera di desimenasikan kepada sahabat-sahabat di daerah bahwa arti
perjuangan tidak sekedar mencapai titik karir tertinggi, atau berlimpahnya
materi ekonomi tapi hidup sesungguhnya adalah seberapa besar kebermanfaatan
diri kita dalam melakukan kehidupan yang lebih kaya makna. Super !
Sambil menunggu Bis
berangkat dari terminal Probilinggo tulisan ini ditulis sebagai catatan harian.
Terminal ini sebenarnya jalur strategis dari jalur pantura wilayah tapal kuda
konon penamaan tapal kuda karena dalam gambar
peta daerah Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi mirip
tapal kuda. Terminal ini (baca:terminal Probolinggo) tidak begitu ramai dengan suasana layaknya terminal-terminal transit antar kota. Di area terminal ini sulit
sekali menemukan uang digiital...hehe...maksudnya mesin ATM, sebagai terminal transit mesin uang itu sangatlah penting karena tidak semua para travelerer alias para
pelancong lokal tidak membawa alat jual beli tunai. Susah juga cari mesin tunai di area
terminal ini dengan terpaksa memaksa PAK BECAK mengayuh dan ber-selfi ria cari-cari mesin robot "celengan digital" penyimpan duit tunai sampai akhirnya ketemu juga. Horee..hihi
Baca Jurnalisme Warga Masa Depan Berita
Dalam perjalanan kembali ke terminal sambil olahraga bareng, PAK BECAK bercerita bahwa diusianya dengan pekerjaan yang dijalaninya penghasilan sehari kalo pas rezekinya minimal dapat penghasilan tiga puluh ribu rupiah dari pagi hingga sore untuk menghidupi anak tiga satu istri...istimewa luar biasa, menginspirasi...tiba-tiba mbatinku paling dalam juga berkata bahwa diri ini juga anaknya baru empat pak boss...hehe...sampailah kembali di terminal disinilah pentingnya memahami arti sebuah berkehidupan. Kenapa ATM disingkat Anjungan Tunai Mandiri kesannya seperti milik dominasi satu bank saja..hehe..entahlah negara ini memang banyak singkatan akronim yang memang perlu berfikir keras untuk memahami sebuah kata-kata. Menulispun harus menggunakan kaidah yang benar dan ber-EYD lho...tentu itu cocok untuk tulisan-tulisan akademik kalie..hehe...Ngeblog-mah bebas mau nulis apa saja asal wajar dan tentu sehat dilogika. Bukan begitu ferguso ?..hehe
Baca Jurnalisme Warga Masa Depan Berita
Dalam perjalanan kembali ke terminal sambil olahraga bareng, PAK BECAK bercerita bahwa diusianya dengan pekerjaan yang dijalaninya penghasilan sehari kalo pas rezekinya minimal dapat penghasilan tiga puluh ribu rupiah dari pagi hingga sore untuk menghidupi anak tiga satu istri...istimewa luar biasa, menginspirasi...tiba-tiba mbatinku paling dalam juga berkata bahwa diri ini juga anaknya baru empat pak boss...hehe...sampailah kembali di terminal disinilah pentingnya memahami arti sebuah berkehidupan. Kenapa ATM disingkat Anjungan Tunai Mandiri kesannya seperti milik dominasi satu bank saja..hehe..entahlah negara ini memang banyak singkatan akronim yang memang perlu berfikir keras untuk memahami sebuah kata-kata. Menulispun harus menggunakan kaidah yang benar dan ber-EYD lho...tentu itu cocok untuk tulisan-tulisan akademik kalie..hehe...Ngeblog-mah bebas mau nulis apa saja asal wajar dan tentu sehat dilogika. Bukan begitu ferguso ?..hehe
....hups...Bis mulai berjalan
meninggalkan terminal, sambil sesekali masih terdengar ada suara penjual yang
menawarkan makanan ringan, sayang seribu sayang tidak ada tahu bulat digoreng....limaratusan...hehe...dengan cengkok khas asongan dan setelah itu bersahutan
dengan pengamen tiba. Pengamen itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya penari, penyanyi atau pemain musik yang tidak tetap tempat pertunjukkannya, biasanya mengadakan pertunjukkan di tempat umum dan berpindah-pindah...pengamen ini sudah asyik menyanyikan lagu Bali Tersenyum...
Bali . . 4x Yaoi . . 3x
Gerak Tarian, Memang Sungguh Indah
Lentiknya Jemarimu Yang Lembut
Seakan Tersimpan Sejuta Misteri
Beribu Mata Dunia, Semua Melirikmu
lirik lengkap : Bali Tersenyum
Suara mendayu-dayu pengamen dilanjut lagu kedua lagu
dangdut populer Bunga Dahlia...
Bungaku ... Dahlia...
Duhai bunga pujaan kau bunga dahlia
Bunga nan cantik ...