sejak
berlibur dan meliburkan diri beraktivitas
kita
sejenak melihat realitas berkehidupan
melawan
waktu dengan gegap gempita
memenuhi
harapan dan tantangan
menjelang
sore berhentilah di tempat ini
melihat
selera lidah citra untuk melahap
tempat
ini semakin sore semakin ramai
beda
waktu namanya warung pagi
senin
ini membawa semangat berkah
ya
berkah bersama mewujudkannya
untuk
sebuah harapan kenyataan
bergerak
tidak boleh berhenti
sebelum
prestasi diraih
dimulai
hari ini esok dan esok akan datang
semangat
teruslah selalu dipelihara
bersama
awan melawan sore
bintang
bulan teman malam
berikrarlah
pada dirimu akan arti semangat
semangat
dalam jalan perjuangan
menujuNya
tanpa banyak kata
teruslah
terpelihara akan itu
tidak
ada masa dan waktu yang terlewatkan
tidak
ada waktu yang sangat lebih berharga
selain
dari arti rasa sebuah OPTIMIS
ber-OPTIMISLAH
dalam gerakmu
selamat
sore di Senin Ceria
#Wptambak
MELURUSKAN
KIBLAT ANGIN HIDUP
semakin
tinggi semakin kencang diterpa angin
semakin
rendah merayap angin tidak terasa
teruslah
meninggi bila tidak takut jatuh
merendahlah
agar tidak jatuh
mendekat
angin karena ada maksud tujuan
menjauh
menghindar agar rendah terpaan
biarkan
alam menjawabnya
akal
pasti menuntunnya
ada
waktu dimana pasti akan perlu butuhnya
karena
pragmatis sesat sesaat godaannya
biarkan
akal dewasa menjawabnya
karena
sadar asalnya berasal
lebih
utama dari congkaknya
merasa
mampu dan hilangkan jejak
pastilah
terkubur dengan sadarnya
idealis
tetap akan tetap terjaga
meski
angin menerkamnya
AKU
lupa tentang itu
segeralah
luruskan
Kiblat
Hidup Akal
selamat
ber-AKAL
#Deganijo
TIDAK
SEKEDAR BER-MALAM MINGGU
malam
minggu tidak hujan beratap langit
minggu
bersama kelap kelip bintang
temaram
lampu dari kaki lima
berbisik
sahut pengamen
malam
minggu ini
anak
anak kecil belajar memancing fiksi
seolah
ikan tangkapan mudah di dapat
bersabar
ikuti arus seolah sungai
meski
ikan tidak bernafas
seperti
nasi plastik
buatan
pabrik
malam
minggu di sudut temaram malam
berwajah
rupa banyak aneka ragam
mistis
kosmik alam malam
menutup
gelap senja
bercanda
tawa
tidak
renyah
lampu
padam seketika gelap adanya
hanya
lalu lalang sepeda berhias
anak
anak memacu berlomba
seolah
ini malamnya
ya
malam minggu
seduhan
kopi sedikit rasa garam terasa
tidak
semanis gula dan pahit getir kopi
temani
yang asyik mancing
mancing
tetap ikan plastik
ikan
industri olah kreatif
selamat
bermalming
nikmati
kopi-MU
#Kemendag
CATAT
BERAGAMA TANPA KEKERASAN
malam begini buka facebook merasa berduka
atas
apa yang dipahami dan dilogikan
masih
saja ada yang belum "kaffah"
melihat
realitas tatacara beragama
doktrin
apa dan ideologi apa
yang
merasuk dalam jiwa
akalnya
jadi pembenar
kedunguan
beragama
seolah bahwa surga miliknya
tatacara
peribadatan terbaik miliknya
bertutur
kosakata langit miliknya
memuliakan
adalah miliknya
keterlaluan
cara beragama
pendidikan
apa yang merasuk dalam jiwanya
hasut
orang berziarah ke makam "wali"
seribu
benci atas lainnya
tapi
hormat mati
atas
kematian
TERORIS
beragama
tidaklah menanamkan kebencian
agama
lahir untuk perubahan moral etik
tidak
mengajarkan pedang jalan utama
jalan
damai kedamaian yang utama
ajakan
kebaikan yang utama
bukan
dengan KEKERASAN
selamat
Ber-FIKIR
dan
Ber-Dzikir lalu
Ber-Amal
Sholeh
#Gambiran
MUKIDI
DAN KESOMBONGAN
suara
rel kereta terus membawa alur gerbong
bergerak
seiring seirama bawa warna suara
sesekali
terdengar derit dari roda besi
menandakan
kereta semakin cepat
penumpang
itu sesekali melihat keluar
dari
jendela kereta yang terus melaju
berderit
untuk memacu jarak tempuh
semakin
jauh semakin terdengar
gerakan
roda-roda besi
yang
menguatkan
roda
itu mengajarkan arti tentang kehidupan
kehidupan
yang terus melaju melangkah
saling
menguatkan diantara roda-roda
menuju
tujuan yang pasti
penumpang
itu sebelumnya congkak arogan
sikap
dan kekuasaannya melebihi ke-Esaan
melecehkan
dan meremehkan arti kata
kata
makna yang menjadi kuburnya
kata
katanya menjadi nyata untuk
sekedar
lebih dari instropeksi
mukidi
si elegan yang terus ramah dan santun
mukidi
si ndableg yang selalu bersemangat
mukidi
si cerdas yang berusaha benar
mukidi
si sombong yang mengalah
ternyata
dia bukan mukidi
kapokmu
kapan di mukidi
#Nganjuk