e6GvGCdbTzFsmYvH0IfUvnO72MWscluP9AUkD1SU

OPTIMIS, ARAH KIBLAT HIDUP, BERAGAMA DAN MUKIDI

SENIN OPTIMIS KINI DAN ESOK
sejak berlibur dan meliburkan diri beraktivitas
kita sejenak melihat realitas berkehidupan
melawan waktu dengan gegap gempita
memenuhi harapan dan tantangan
menjelang sore berhentilah di tempat ini
melihat selera lidah citra untuk melahap
tempat ini semakin sore semakin ramai
beda waktu namanya warung pagi
senin ini membawa semangat berkah
ya berkah bersama mewujudkannya
untuk sebuah harapan kenyataan
bergerak tidak boleh berhenti
sebelum prestasi diraih
dimulai hari ini esok dan esok akan datang
semangat teruslah selalu dipelihara
bersama awan melawan sore
bintang bulan teman malam
berikrarlah pada dirimu akan arti semangat
semangat dalam jalan perjuangan
menujuNya tanpa banyak kata
teruslah terpelihara akan itu
tidak ada masa dan waktu yang terlewatkan
tidak ada waktu yang sangat lebih berharga
selain dari arti rasa sebuah OPTIMIS
ber-OPTIMISLAH dalam gerakmu
selamat sore di Senin Ceria
#Wptambak
MELURUSKAN KIBLAT ANGIN HIDUP
semakin tinggi semakin kencang diterpa angin
semakin rendah merayap angin tidak terasa
teruslah meninggi bila tidak takut jatuh
merendahlah agar tidak jatuh
mendekat angin karena ada maksud tujuan
menjauh menghindar agar rendah terpaan
biarkan alam menjawabnya
akal pasti menuntunnya
ada waktu dimana pasti akan perlu butuhnya
karena pragmatis sesat sesaat godaannya
biarkan akal dewasa menjawabnya
karena sadar asalnya berasal
lebih utama dari congkaknya
merasa mampu dan hilangkan jejak
pastilah terkubur dengan sadarnya
idealis tetap akan tetap terjaga
meski angin menerkamnya
AKU lupa tentang itu
segeralah luruskan
Kiblat Hidup Akal
selamat ber-AKAL
#Deganijo
StatusFacebookOn #21062016
Baca Juga Refleksi Menyapa Maliming 2018 
TIDAK SEKEDAR BER-MALAM MINGGU
malam minggu tidak hujan beratap langit
minggu bersama kelap kelip bintang
temaram lampu dari kaki lima
berbisik sahut pengamen
malam minggu ini
anak anak kecil belajar memancing fiksi
seolah ikan tangkapan mudah di dapat
bersabar ikuti arus seolah sungai
meski ikan tidak bernafas
seperti nasi plastik
buatan pabrik
malam minggu di sudut temaram malam
berwajah rupa banyak aneka ragam
mistis kosmik alam malam
menutup gelap senja
bercanda tawa
tidak renyah
lampu padam seketika gelap adanya
hanya lalu lalang sepeda berhias
anak anak memacu berlomba
seolah ini malamnya
ya malam minggu
seduhan kopi sedikit rasa garam terasa
tidak semanis gula dan pahit getir kopi
temani yang asyik mancing
mancing tetap ikan plastik
ikan industri olah kreatif
selamat bermalming
nikmati kopi-MU
#Kemendag
StatusFacebookOn#23062016
Baca Membaca Peta Pemilih
CATAT BERAGAMA TANPA KEKERASAN
malam begini buka facebook merasa berduka       
atas apa yang dipahami dan dilogikan
masih saja ada yang belum "kaffah"
melihat realitas tatacara beragama
doktrin apa dan ideologi apa
yang merasuk dalam jiwa
akalnya jadi pembenar
kedunguan
beragama seolah bahwa surga miliknya
tatacara peribadatan terbaik miliknya
bertutur kosakata langit miliknya
memuliakan adalah miliknya
keterlaluan cara beragama
pendidikan apa yang merasuk dalam jiwanya
hasut orang berziarah ke makam "wali"
seribu benci atas lainnya
tapi hormat mati
atas kematian

TERORIS
beragama tidaklah menanamkan kebencian
agama lahir untuk perubahan moral etik
tidak mengajarkan pedang jalan utama
jalan damai kedamaian yang utama
ajakan kebaikan yang utama
bukan dengan KEKERASAN
selamat Ber-FIKIR
dan Ber-Dzikir lalu
Ber-Amal Sholeh
#Gambiran
StatusFacebookOn#25072016
Baca Juga Jurnalisme Warga Masa Depan Berita
MUKIDI DAN KESOMBONGAN
suara rel kereta terus membawa alur gerbong
bergerak seiring seirama bawa warna suara
sesekali terdengar derit dari roda besi
menandakan kereta semakin cepat
penumpang itu sesekali melihat keluar
dari jendela kereta yang terus melaju
berderit untuk memacu jarak tempuh
semakin jauh semakin terdengar
gerakan roda-roda besi
yang menguatkan
roda itu mengajarkan arti tentang kehidupan
kehidupan yang terus melaju melangkah
saling menguatkan diantara roda-roda
menuju tujuan yang pasti
penumpang itu sebelumnya congkak arogan
sikap dan kekuasaannya melebihi ke-Esaan
melecehkan dan meremehkan arti kata
kata makna yang menjadi kuburnya
kata katanya menjadi nyata untuk
sekedar lebih dari instropeksi
mukidi si elegan yang terus ramah dan santun
mukidi si ndableg yang selalu bersemangat
mukidi si cerdas yang berusaha benar
mukidi si sombong yang mengalah
ternyata dia bukan mukidi
kapokmu kapan di mukidi
#Nganjuk
Related Posts

Related Posts