e6GvGCdbTzFsmYvH0IfUvnO72MWscluP9AUkD1SU

Praktik Baik Satu : Menyusuri Arus Pluralitas Sungai Menunggu Titah Para Raja Malang Raya

Sekolah Sungai Indonesia yang penulis ikuti selama tujuh hari enam malam di Yogyakarta membawa ruh sungai yang tidak sekedar mempromosikan sungai sebagai sumber berkehidupan manusia. Sungai denyut nadi kehidupan sepanjang bantaran sungai dari hulu, tengah dan sampai hilir.
Aneka corak dan warna berkehidupan masyarakat sepanjang aliran sungai di Yogyakarta mencerminkan keindahan dari kehidupan dan kebudayaan itu sendiri. Masyarakat bantaran sungai bergotong royong, berdampingan, mengelola sungai dengan penuh harap akan nilai ekonomi dari aliran sungai yang mengairi sejak mereka lahir sampai usia tidak lagi muda untuk mengelola sungai dengan kesadaran penuh makna.

Sungai bukan lagi sebagai tempat pembuangan sampah terpanjang sepanjang masa dan zaman, kini sungai harus dimuliakan sebagai ruang alam interaksi antara kehidupan dan kebudayaan. Dulu anak-anak desa bermain akrab dan bersahabat dengan menjadikan sungai sebagai ruang arus belajar, bermain dan menguasai kehidupan dari sungai. Kini sungai yang dulu sudah berubah fungsi menjadi nilai berkehdiupan dan kebudayaan sudah tidak mengalir lagi. Tumpukan sampah, limbah rumah tangga, dan limbah industri mempengaruhi arus kehidupan dari sungai kini dan esok. Menggerakkan sungai sebagai aliran akar kehidupan dimulai dari alam sadar pribadi manusia, keluarga dan lingkungan terkecil masyarakat bantaran sungai di hulu tengah dan hilir. Mengembalikan impian sungai menjadi fungsi utama sebagai ruang ekonomi, sarana transportasi, ruang publik kebudayaan tidaklah semudah seperti impian Rorojonggrang semalam jadi.
Praktik Baik Dua : Sungai Tidak Sekedar Sungai Mengalir

Malang raya meliputi (Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang) dengan corak dan ragam kebudayaan yang ada sepanjang Daerah Aliran Sungai Brantas dan Anak Sungai Brantas menjadikan sungai memiliki nilai berkehidupan dan kebudayaan yang potensial untuk mewujudkan impian-impian mulia Sungai sebagai ruang ekonomi, ruang transportasi, dan ruang publik berkehidupan yang sudah tumbuh sejak tumbuh kembang peradaban Malang. Tiga kesatuan wilayah (Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang) aliran sungainya mengjarkan nilai luhur keberagaman kehidupan dan kebudayaan peradaban masyarakat dengan pola interaksi kehidupan yang unik dan syarat makna ... bersambung



Related Posts

Related Posts