Pada kesempatan kali ini mudik yang kesekian
dari kesekian kali mudik, mudik merupakan kebaikan tradisi yang setiap ummat
“perantau” setidaknya sunnah muakadah menjalani kebaikan tambahan yang sangat dianjurkan.
Beberapa tahun yang lampau setiap kali mudik selalu diwarnai dengan berbagai
macam cerita yang memiliki warna tersendiri meski warna itu kini hanya jadi
kenangan terdalam dalam ruang-ruang sanubari, karena beberapa tahun yang lampau
mudik pasti melepas sowan dan kangen dengan kedua orang tua. Bagaimana
nikmatnya sambal buatan Ibu meski hanya dengan lalapan jengkol dan mendengar
curhatan tentang kehidupan dari seorang Ayah yang seolah mengajarkan pentingnya
arti hidup dalam kesederhanaan dan mawas diri atas prestasi hidup. Setiap mudik
dari tahun ketahun selalu ada rasa dan motivasi yang terus di tanamkan dalam
benak sebagai sorang muda yang sedang menjalani laku ajakan Nabi-Nya tentang
pentingnya mencari ilmu hingga tutup usia. Mudik kala itu hanya menumpahkan
beberapa kehangatan bertemu kedua orang tua yang sampai kini dalam jejak
langkah nafas kehidupan selalu mewarnai gerak langkah disetiap sebuah
keputusan-keputusan penting dalam berkehidupan...hikshiks...jadi Baper.
Mudik kali ini kami berdua ditemani tiga
jagoan hebat Timur Tengah Dafi, Difi dan Daffa (hehe..ibunya dari Jawa Timur dan ayahnya dari Jawa Tengah ). Perjalanan naik Bus
legendaris PO. ZENA, Bus pembuka trayek pertama Malang (Jatim) ke Purwokerto
(Jateng) naik Bus ini sudah dilakoni sejak tahun 2002 setiap mudik ya kalo
tidak Nge-Bus ya naik kereta Matarmaja. Bus berangkat dari Terminal Arjosari
selepas Isy’a, empat kursi depan di”borong” semua, karena perjalanan jauh rugi
sekali bila sepanjang jalan hanya melihat pemandangan alam dari sisi
jendela..hehe. Bus melaju kencang ke arah Mojokerto dan sampai di Jombang arah Madiun
jalur lalu lintas padat merayap, sampai tibalah waktu untuk makan malam jam
menunjukkan pukul dua dini hari biasanya jam makan malam pukul dua belas gegara
macet itulah berakibat telat makan..hehe...samapi disini makan dulu
ya..Nyam-Nyam-Nyam. Putus Cinta Asap Kretek dan Sebuah Pesan
Tidak terasa perjalanan berlanjut Bus menuju
arah Yogyakarta bukan rahasia negara lagi siapapun yang berada di Bus pasti
melakukan aktivitas Sleep, Eat and Sleep alias Tidur, Makan dan Tidur lagi.
Sampai di Yogyakarta Bus menuju arah Purwokerto sampai disini terjadilah
kemacetan arus mudik kembali terjadi dari sepanjang jalur Kebumen sampai Purwokerto
Bus melaju dengan kecepatan semut..hehe..dan perjalanan yang sangat melelahkan
sampai tiba di Bumiayu dan Laskar Penjemput (keluaraga besar yang sangat saya
cintai) sudah menunggu lama di terminal. Dua puluh empat jam perjalanan tapi
inilah MUDIK karena dalam setiap momen pasti tidak akan terulang kembali maka
nikmatilah momen dalam tiap detik sehingga akan benar-benar mengerti arti
sebuah pepatah kata bijak Waktu Adalah
Nyawa Kedua.
Silaturahim di rumah kenangan dan anjangsana
ke sesama saudara karena sudah dua tahun lamanya tidak melakukan mudikisasi begitulah
hari dan hari diisi dengan silaturahim dan sesekali berekreasi dan ada juga
napak tilas melihat jejak kejayaan Kesambi sebagai pasar utama warga di era
ke-emasan-nya..hehe..pasar ini menjadi pasar pilihan warga karena jalurnya
dilalui dengan jalan kaki tidak lebih enam puluh menit ditempuh. Kini pasar
Kesambi sedikit yang melewati jalur sutera ini karena sudah mudahnya akses ke
Bumiayu, Bangbayang dan Sekitarnya. Silaturahim adalah kunci utama dalam setiap
momen penting apapun karena dengan silaturahim akan menambah banyak kebaikan
dan terhindar dari godaan-godaan kejahatan dan kemurkaan. Banyak bersyukur
terhada Gusti yang Maha Esa telah memberikan kebahagiaan tiada terhingga Kaka
dan Mbak masih sehat semua sebagai keluarga besar delapan bersaudara. Belajar
pada alam dan tempat kembali, mudik hanyalah jalan spiritual bahwa kita akan
kembali ke ASAL hanya KEBAIKAN dan AMAL SHOLEH-lah yang menjadi penjaga setia
ketika kita kembali kepada-Nya. Malming Malamnya Presiden dan Muda Mudi dari Sabang sampai Merauke
Selamat
Hari Raya Idul Fitri 1438 H dan Tidak Kembali Pulang Sebelum Kita Yang Yang
Menang.