e6GvGCdbTzFsmYvH0IfUvnO72MWscluP9AUkD1SU

PAK ABDURRAHMAN SYAH JENDELA PENGETAHUAN INTERNASIONAL KITA

Pada suatu malam selesai “transfer knowledge” olah bahasa internasional, aku mendatangi sudut dimana bapak penuh wibawa ini sedang merapikan buku dan mengambil tas-nya bergegas untuk mempersiapkan rencana kita tadi pagi, topi penghangat dipakainya sambil sesekali melihat jam ditangannya. Gimana udah siap mas ? siap Pak sahutku, aku sebagai juru ketik administrasi di sekolah, malam itu dibonceng “senior teacher”, sepeda motor keluar dari perkampungan menuju arah Bululawang, dari “pertelon” masjid Jami’ Bululawang sepeda melaju ambil arah kanan dan terus melaju di gelapnya malam menembus jalanan Jambearjo Tajinan menuju tuan rumah yang sangat “humble” disetiap momen apapun. Sampailah kami di depan rumah, dengan senyum khas dan salam babibu sebagai salam jamuan malam akan dimulai hehe...perlu diingat tuan rumah ini pandai sekali meracik makan malam karena konon masaknya dengan hati tulus..hehe.., lele pedas, mujaer super duper yummi dan kopi malam telah disajikan tuan rumah, sebagai juru ketik yang masih berusia 20 tahun-an malam itu adalah malam penuh motivasi mensyukuri nikmat makan malam. Rasa syukur kepada Allah yang telah mempertemukan dengan “Sahabat Luar Biasa”, kegiatan jamuan makan malam seperti ini beberapa kali di gelar berbarengan dengan datangnya malam minggu karena minggu pagi waktunya berlibur dan kerja bhakti.  
Masih ingat dan segar dalam memori, suatu waktu malam-malam “senior teacher” mengajak untuk mencari materi-materi pelajaran bahasa inggris dengan berkunjung ke warnet kantin Universitas Brawijaya, kantin dan warnet ini kini sudah berubah wajah sepertinya sudah menjadi gedung koperasi kampus, ya di kampus inilah kini aku belajar tentang ilmu sosial sebagai mahasiswa pascasarjana.   Sampai menjelang shubuh kami baru pulang dan kembali dari menikmati browsing pengetahuan, dulu sulit sekali mengakses internet harus susah payah menerjang dinginnya malam, badai dan laut-pun rela disebrangi..hehe...kini kita cukup duduk manis sambil memainkan jempol sudah bisa mengakses mudahnya sumber-sumber pengetahuan.
Aku kini baru tersadar setelah tekad bulat jihad membara untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi diperlukan penguasaan bahasa internasional (inggris) yang baik, beberapa materi dasar-dasar bahasa inggris yang diajarkan “senior teacher” inilah menjadi bekal utama dalam menjalani hari-hari perkuliahan. Tidak perlu dibayangkan bila waktu itu aku tidak peduli atas penguasaan bahasa internasional, maka kini yang ada hanyalah sebuah penyesalan yang terstrukur dan massif..hehe..kini aku merasa beruntung sekali karena waktu itu aku masih mengikuti dasar-dasar berbahasa inggris yang baik dan sangat bermanfaat di era kekinian. Motivasi ternyata lahir dari dorongan internal yang kuat dengan daya dukung eksternal (diluar diri pribadi) yang mendukung dengan penuh semangat, hampir disetiap minggu aku kini “wajib” membaca jurnal-jurnal internasional berbahasa inggris karena mahasiswa pascasarjana dituntut untuk lebih berwawasan luas dan tentu agar terus ber-Tindak Lokal berfikir Internasional. 

“Senior Teacher” memiliki cara dan metode tertentu dalam mengajarkan bahasa internasional, suatu saat aku diminta untuk menghafal sebuah kalimat yang sampai hari ini masih terngiang-ngiang seolah-olah beliau baru kemaren mengajarkan tentang paragraf computer is machine automatically, ya paragraf kalimat legendaris ini pastilah pernah diajarkan kepada semua santri inggrisnya, disetiap malam tanpa lelah dan selalu penuh semangat terus mentransferkan pengetahuan-pengetahuan internasional, dua keunggulan dari metode pembelajarannya memadukan antara tata bahasa inggris dan tata bahasa arab yang mungkin di lembaga kursus manapun belum tersedia. Semua metode dan berbagai cara diuji cobakan dengan harapan suatu saat kelak para muridnya mampu mendapatkan pengetahuan-pengatahuan internasional dan tentu tidak meninggalkan tradisi lokal, kini setiap aku mau membaca jurnal-jurnal internasional aku termotivasi atas jasa-jasa sang “senior teacher” dialah sahabat dan pendidik yang penuh dengan dedikasi, untuk guru internasionalku almarhum Pak Abdurrahman Syah kami akan mengenangmu sepanjang hayat...Alfatihah
Related Posts

Related Posts