e6GvGCdbTzFsmYvH0IfUvnO72MWscluP9AUkD1SU

HARLAH 92 TAHUN NU : KEBANGKITAN WIRAUSAHA DAN WAWASAN LUAS

Siapa Kita ? Wirausaha Mandiri
Wirausaha Mandiri ? Cerdas, Kreatif, Luar Biasa
Tagline ini selalu menggema disetiap sesi pelatihan Kader Penggerak Komunitas Wirausaha Mandiri, setelah di Jombang Tim Hebat ini terus bergerak ke timur dan seperti pagi ini masih sejuk menikmati udara di Desa Condong Probolinggo, dengan suasana pembelajaran orang dewasa bersama masyarakat dalam menggerakkan wirausaha dikalangan ibu rumah tangga wilayah kraksaan wetan dan kebonagung.
Nahdlatul Ulama (baca:NU) lahir tidak hanya sebagai organisasi sosial kemasyarakatan kebanyakan, bukan sekedar organisasi “Fans Club” atau organisasi profesi-profesi semata yang lahir dari kepentingan-kepentingan sesaat. Lihat Juga : Mengenal 2 Paku Bumi NKRI
Nahdlatul Ulama terlahir dari rahim embrio Nahdlatul Tujjar (kebangkitan wirausaha) dan Taswirul Afkar (para pecinta wawasan luas/pengetahuan), semangat wirausaha dan cinta ilmu pengetahuan inilah yang melatari lahirnya Nahdlatul Ulama. Ditengah tantangan masyarakat yang terus mengikuti arus zaman, NU terus melakukan inovasi-inovasi dalam menghadapi tantangan yang dihadapi menjelang satu abad kelahiran Nahdlatul Ulama.
Baca Juga "Menyembah WhatsApp Memuja Facebook"
Cacian, Fitnah, Hujatan dan Bahkan mungkin adu domba terhadap Nahdliyin (baca:pengikut NU) terus dialamatkan oleh manusia-manusia yang konon diberi “stempel” oleh Tuhan sebagai makhluk yang paling MULIA TER-MODERN. Kemampuan mencipta, menggunakan teknologi hanya bisa dilakukan oleh satu-satunya makhluk modern ini yaitu manusia. Manusia-manusia modern di era seperti ini ternyata tidak diimbangi dengan kemampuan mengolah “etika” bahkan telah lunturnya nilai sopan, santun sebagai tatakrama ciri utama pembeda manusia dengan makhluk lainnya. Manusia modern tidak bisa melepaskan dari ketergantungan tehadap teknologi tapi sangat kering akan nilai-nilai norma yang berlaku dalam tata kehidupan manusia. Mengumpat, mencela dan menggunjing seperti tradisi baru dalam pemanfaatan teknologi, teknologi tidak lagi digunakan sebagai penguatan untuk berjejaring tapi terus digunakan hanya untuk hal-hal yang jauh dari produktifitas kolektif.
Nahdlatul Ulama di usianya 92 Tahun dengan berbagai pengalaman dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara sejak sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berdiri, terus menebarkan sikap-sikap kebaikan-kebaikan, hanya para “pembenci” yang tidak mampu “bertahan” memahami dan menemukan jati diri ber-NU bahkan para “pembenci” ini akan keluar dengan sendirinya karena dalam tradisi NU akhlak lebih utama dari sekedar kecerdasan otak. Nahdlatul Ulama memiliki perkembangan yang sangat pesat baik pada sisi jam’iyah (organisasi) maupun jama’ah (anggota), dengan kematangan usia dan pola sikap masih saja ada manusia-manusia yang belum mengerti dan memahami apa itu NU, memuja dan mengagungkan media sosial sebagai guru dalam setiap pengetahuan inilah yang menjadikan manusia-manusia modern hanya sebatas berpengetahuan dengan mengandalkan kekuatan teknologi tanpa mau “mengaji” ala’ NU.
Baca "Selamat Harlah NU Ke-91 #IslamCintaDamai"
Wirausaha “tujjar” dan Wawasan Luas “afkar” sudah dilakukan sebelum Nahdlatul Ulama resmi didirikan tanggal 31 Maret 1926. Kemandirian ekonomi dan berwawasan luas adalah kunci yang telah lama dilakukan NU sebagai organisasi yang mampu hadir dan saya menyakini organisasi ini akan relevan sepanjang kehidupan masih ada. Kata kunci “wirausaha” dan “wawasan luas” di usia NU yang ke 92 kini mulai digerakkan kembali sebagai jawaban atas manusia-manusia modern yang hidup hanya untuk mengejar kebahagiaan materi semata. Pelosok-pelosok desa yang warganya menjalankan tradisi kultur ala nahdliyah (tahlil, yasinan, pengajian, diba’an, manaqiban, ziarah, dll) kini ikhtiar kecil ini terus dilakukan penguatan dalam membangkitkan kesadaran kolektif nahdliyin agar tumbuh subur KADER PENGGERAK “MUHARRIK” WIRAUSAHA MANDIRI di seluruh bumi nusantara sehingga tidak mudah tergoda dengan aliran impor dari luar negeri dengan ajaran kebencian berkedok agama menggunakan kemasan pemanis bid’ah.  Selamat Harlah Ke-92 Jalan Hidupku    
Siapa Kita ? NU
Siapa Kita ? NU
Siapa Kita ? NU
Siapa Kita ? Wirausaha Mandiri
Wirausaha Mandiri ? Cerdas, Kreatif , Luar Biasa
Baca : Ansor : Islam Agama Kemanusiaan, Menjemput Generasi dan Menjaga Kesegaran Berfikir
Related Posts

Related Posts