Siapa Kita ? Wirausaha Mandiri
Wirausaha Mandiri ? Cerdas, Kreatif, Luar Biasa
Wirausaha Mandiri ? Cerdas, Kreatif, Luar Biasa
Tagline ini selalu menggema disetiap sesi
pelatihan Kader Penggerak Komunitas Wirausaha Mandiri, setelah di Jombang Tim
Hebat ini terus bergerak ke timur dan seperti pagi ini masih sejuk
menikmati udara di Desa Condong Probolinggo, dengan suasana pembelajaran orang
dewasa bersama masyarakat dalam menggerakkan wirausaha dikalangan ibu rumah
tangga wilayah kraksaan wetan dan kebonagung.
Nahdlatul Ulama (baca:NU) lahir tidak hanya
sebagai organisasi sosial kemasyarakatan kebanyakan, bukan sekedar organisasi “Fans
Club” atau organisasi profesi-profesi semata yang lahir dari kepentingan-kepentingan
sesaat. Lihat Juga : Mengenal 2 Paku Bumi NKRI
Nahdlatul Ulama terlahir dari rahim embrio
Nahdlatul Tujjar (kebangkitan wirausaha) dan Taswirul Afkar (para pecinta wawasan luas/pengetahuan), semangat wirausaha dan cinta ilmu pengetahuan inilah yang
melatari lahirnya Nahdlatul Ulama. Ditengah tantangan masyarakat yang terus
mengikuti arus zaman, NU terus melakukan inovasi-inovasi dalam menghadapi
tantangan yang dihadapi menjelang satu abad kelahiran Nahdlatul Ulama.
Baca Juga "Menyembah WhatsApp Memuja Facebook"
Cacian, Fitnah, Hujatan dan Bahkan mungkin
adu domba terhadap Nahdliyin (baca:pengikut NU) terus dialamatkan oleh manusia-manusia
yang konon diberi “stempel” oleh Tuhan sebagai makhluk yang paling MULIA TER-MODERN.
Kemampuan mencipta, menggunakan teknologi hanya bisa dilakukan oleh
satu-satunya makhluk modern ini yaitu manusia.
Manusia-manusia modern di era seperti ini ternyata tidak diimbangi dengan
kemampuan mengolah “etika” bahkan telah lunturnya nilai sopan, santun sebagai
tatakrama ciri utama pembeda manusia dengan makhluk lainnya. Manusia modern
tidak bisa melepaskan dari ketergantungan tehadap teknologi tapi sangat kering
akan nilai-nilai norma yang berlaku dalam tata kehidupan manusia. Mengumpat,
mencela dan menggunjing seperti tradisi baru dalam pemanfaatan teknologi,
teknologi tidak lagi digunakan sebagai penguatan untuk berjejaring tapi terus
digunakan hanya untuk hal-hal yang jauh dari produktifitas kolektif.
Nahdlatul Ulama di usianya 92 Tahun dengan
berbagai pengalaman dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara sejak sebelum
Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berdiri, terus menebarkan sikap-sikap kebaikan-kebaikan,
hanya para “pembenci” yang tidak mampu “bertahan” memahami dan menemukan jati
diri ber-NU bahkan para “pembenci” ini akan keluar dengan sendirinya karena
dalam tradisi NU akhlak lebih utama
dari sekedar kecerdasan otak. Nahdlatul
Ulama memiliki perkembangan yang sangat pesat baik pada sisi jam’iyah
(organisasi) maupun jama’ah (anggota), dengan kematangan usia dan pola sikap
masih saja ada manusia-manusia yang belum mengerti dan memahami apa itu NU, memuja
dan mengagungkan media sosial sebagai guru dalam setiap pengetahuan inilah yang
menjadikan manusia-manusia modern hanya sebatas berpengetahuan dengan mengandalkan
kekuatan teknologi tanpa mau “mengaji” ala’ NU.
Baca "Selamat Harlah NU Ke-91 #IslamCintaDamai"
Wirausaha “tujjar” dan Wawasan Luas “afkar” sudah
dilakukan sebelum Nahdlatul Ulama resmi didirikan tanggal 31 Maret 1926. Kemandirian
ekonomi dan berwawasan luas adalah kunci yang telah lama dilakukan NU sebagai
organisasi yang mampu hadir dan saya menyakini organisasi ini akan relevan
sepanjang kehidupan masih ada. Kata kunci “wirausaha” dan “wawasan luas” di usia
NU yang ke 92 kini mulai digerakkan kembali sebagai jawaban atas
manusia-manusia modern yang hidup hanya untuk mengejar kebahagiaan materi semata. Pelosok-pelosok desa yang
warganya menjalankan tradisi kultur ala nahdliyah (tahlil, yasinan, pengajian,
diba’an, manaqiban, ziarah, dll) kini ikhtiar kecil ini terus dilakukan
penguatan dalam membangkitkan kesadaran kolektif nahdliyin agar tumbuh subur
KADER PENGGERAK “MUHARRIK” WIRAUSAHA MANDIRI di seluruh bumi nusantara sehingga
tidak mudah tergoda dengan aliran impor dari luar negeri dengan ajaran kebencian
berkedok agama menggunakan kemasan pemanis bid’ah. Selamat
Harlah Ke-92 Jalan Hidupku
Siapa Kita ? NU
Siapa Kita ? NU
Siapa Kita ? NU
Siapa Kita ? Wirausaha Mandiri
Wirausaha Mandiri ? Cerdas, Kreatif , Luar Biasa
Baca : Ansor : Islam Agama Kemanusiaan, Menjemput Generasi dan Menjaga Kesegaran Berfikir