Sapa angin pagi
Ringan kau melangkah
Songsong hidup ini
Hela lenguh lembu
Halau burung burung
Bocah tawa riang
Canda di kali yang jernih
Bila malamTembang di purnama
Yang memberi semangat
Hidup esok hari
Kubuka jendela
Maki angin pagi
Berat kau melangkah
Tuk dapatkan kesempatan
Roda teknologi
Enyahkan pedati
Bias rumah kaca
Lubangi paru bumi
Syair Ronggowarsito
Jerit dan keringat
Gemuruhnya Rolling Stones
Api revolusi
Haruskah padam
Digantikan figur yang tak
pasti
Delapan belas hari lagi seluruh warga negara
Indonesia akan menyambut datangnya hari kemerdekaan bangsa Indonesia, 73 tahun
yang lampau peristiwa proklamasi kemerdakaan berlalu. Kini kemerdekaan telah
dicapai, proses mengisi kemerdekaan tidaklah semudah mebalikan telapak tangan.
Usia 73 tahun menjadi usia yang tidak lagi muda, usia generasi dewasa yang
terus beranjak menua.
Generasi sekarang yang menjadi generasi penerus
dari nafas perjuangan para pendahulu memiliki tantangan yang tidak sederhana. Keterbatasan
pengetahuan dan kurangya rasa “mau” untuk belajar menjadikan generasi sekarang
memiliki kesadaran dan perilaku yang sangat jauh dari nilai-nilai ke-Indonesia-an.
Perilaku bermedia sosial yang suka menyebarkan berita bohong (hoax), memfitnah
dan suka “menyerang” dengan ujaran kebencian karena tidak dibarengi dengan
luasnya pengetahuan menjadikan semua sumber berita adalah benar dan kebenaran disesuaikan
dengan “selera” cara pandang kepentingan si pembaca.
Media-media mainstream tidak mau kalah dari
berita online musiman yang menyebarkan berita-berita penuh kebencian, bahkan
menjadi media yang tidak lagi menyampaikan fakta tapi menjadi media saling
dukung disesuaikan dengan selera pemodal atau pemilik media dan kini setiap
individu semua anak bangsa mampu membuat berita dengan mengesampingkan etika jurnalistik,
dimana semua berlomba semta-mata untuk meraih rating.
Kedewasaan bermedia sosial perlu dibarengi dengan
kesadaran diri bahwa sebelum meng-share dilihat sisi manfaatnya. Ternyata tujuh
puluh tiga tahun kemerdekaan belum cukup untuk merubah cara dan pola interaksi
sesama anak bangsa dalam bernegara rasa saling benci, fanatik buta dan
rendahnya nilai moral etik merawat perbedaan, sebagaimana syair lagu Iwan Fals Api revolusi, Haruskah padam, Digantikan figur
yang tak pasti ?, padahal kemerdekaan adalah hak segala bangsa
!!! #salamwaras