e6GvGCdbTzFsmYvH0IfUvnO72MWscluP9AUkD1SU

KA MAJAPAHIT (MALANG JAKARTA PASTI HITS), HOTEL PARA PRAJURIT


Tepat pukul 18.25 hari Rabu tanggal 09 bulan Januari 2019 melangkah bergerak untuk kembali ke Ibu Kota Indonesia. Panggilan jiwa untuk bergerak menuju 2019 OPTIMIS. Segala syukur dipanjatkan karena setiap awal tahun selalu “umrah” ke Batavia untuk menguatkan sebuah TEKAD BULAT KIAN MEMBARA.
Jakarta tempat semua dinamika, pola dan rupa warna kehidupan lengkap. Jakarta ibarat supermarket kehidupan. Bagi orang-orang didaerah Jakarta layak seperti "surga" bahkan bisa seperti "neraka"...hehe...ingatlah ada satire Ibu Kota Lebih Kejam Dari Ibu Tiri...meskipun terkadang ada Ibu kandung juga yang tega membuang bayinya seperti menjadi headline berita mingguan yang tidak kunjung berhenti..sungguh tragis bukan ?.
Pagi ini waktu menunjukkan pukul 10.04 Waktu Indonesia Berat, Majapahit sudah memasuki kawasan pusat ibu kota,  beberapa penumpang sudah siap-siap bangun dari tidur nyenyaknya di "Hotel Para Prajurit" untuk turun berbaris di stasiun Jatinegara. Menikmati perjalanan jauh hampir 15 jam merupakan perjalanan panjang bagi para penikmat "swante" ..hehe. Enjoy Your Life kalimat yang cocok untuk menikmati sebuah tour dengan hotel berjalan ala kerajaan Majapahit gerbong prajurit.
Bagi penulis memilih kendaraan itu jauh lebih penting bukan sekedar gegaya untuk menjadi trendsetter seorang pelancong, ada sahabat yang memilih pesawat terbang karena lebih murah dan ada pula sahabat yang memilih jalur darat “bis dan kereta api” meski ini konon sudah tidak relevan lagi, bisa jadi dengan jalur darat biaya lebih mahal ataupun sebaliknya..hihi
Perjalanan memilih jalur darat sangatlah penting, karena ruang udara sudah dipenuhi dengan jalur padat yang semakin hari tidak memberikan rasa “swante”. Menikmati sebuah perjalanan memilih jalur darat adalah pilihan karena waktu sedang dalam kendali, tapi banyak orang disekitar kita memilih dikendalikan oleh waktu dan menikmati sebuah prestise (demi sebuah gaya hidup sok sibuk..hehe), dengan kaidah waktu adalah uang..wkwkw.
Kereta api MAJAPAHIT merupakan kereta yang berubah nama dari sebelumnya kereta api SENJA KEDIRI berubah kembali menjadi kereta api SINGOSARI diambil dari nama kerajaan singhasari yang terkenal dengan kisah-kasih Kendedes dan Ken Arok. Kini kereta api Singosari berubah menjelma menjadi sebuah kerajaan besar bernama MAJAPAHIT dengan kisah PATIH GAJAH MADA sang penakluk pemersatu Asia Tenggara. Kisah-kisah kejayaan peradaban masa lampau selalu menjadi inspirasi bagi generasi-generasi kini dan mendatang. Percepatan teknologi perkeretaapian dan perubahan signal-signal menjadi digital sebuah peradaban yang tentu menuju REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Siapkah kereta api kita menyambut berkah Revolusi Industri 4.0 ? kita harus OPTIMIS sekali lagi kita OPTIMIS sehebat nenek moyang kita mampu merubah arah peta persatuan yang dipelopori Gajah Mada.
Kereta api MAJAPAHIT terus melaju menuju pusat ibu kota Indonesia setelah menapaki jalur malam mengamankan wilayah-wilayah dari timur Indonesia (malang) menuju barat Indonesia (Jakarta).
Kereta api Majapahit berangkat dari Stasiun Malang Pukul 18.30 WIB dan tiba di Ibu kota pukul 10.30. Penulis memberikan nama Majapahit tidak sekedar terinspirasi dari kerajaan besar Majapahit. Kini MAJAPAHIT  menjadi kereta dengan akronim MALANG JAKARTA PASTI HITS semoga bertahan..tetaplah pertahankan untuk berjalan di malam hari menjaga garis-garis kekuasaan teritorial ditengah lelapnya para penghuni garis pantai utara bumi Nusantara. Para prajurit (baca;penumpang) Majapahit pasti akan terus “terjaga” sepanjang malam sampai esok dipusat kekuasaan Ibu Kota Indonesia. Para parajurit ini adalah prajurit pilihan yang siap bertempur dengan kerasnya medan juang untuk menaklukkan Batavia.
Ingin merasakan sensasi sebagai prajurit yang “terjaga” dimalam hari ? maka bersegeralah membeli tiket dan tentukan arah tujuan perjalanan arah medan perjuangan anda. Selamat siang, JAKARTA AKU KEMBALI untuk sementara !!! 
Related Posts

Related Posts