e6GvGCdbTzFsmYvH0IfUvnO72MWscluP9AUkD1SU

RAJA GAJAYANA, OJOL DAN GENERASI MAIDO


Tepat sore sejuk setelah menyelesaikan tugas-tugas panggilan jiwa untuk kepentingan ummat, kini beranjak dari penginapan menuju Plaza Atrium Jakarta hanya sekedar menghentikan lelah dan ngopi santai sambil "ngalor ngidul" membicarakan sebuah mimpi kemanusiaan di sore hari. 
Sampai waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB sore serius di Ibu Kota kini waktunya kembali ke Timur. Boarding pass belum dicetak dan sesegera "pamit" meninggalkan kopi santai untuk memesan OJOL menuju stasiun Gambir. Ternyata si abang OJOL paham betul lalulintas sore ibu kota ambil keputusan "kompas" rute tercepat untuk sampai di gerbang stasiun. Sampai distasiun seperti biasa langsung persiapan "memborong" bahan pokok bukan sembako lho..hehe.
Entahlah sudah berapa puluh kali naik-turun distasiun legendaris dipusat kota ini. Ada saja rasa senang campur menantang bila sudah sampai ditempat ini, dulu kalo maen-maen ke Jakarta hanya berbekal “tekad bulat” itu saja ternyata tidak cukup. Jakarta atau dikota manapun bila bepergian maka perbanyaklah pertemanan, atau setidaknya bergaulah dengan sungguh-sungguh “kurangi berteman gaya tupai apalagi kutu loncat”. Bertemanlah dengan orang-orang yang memang “hidup jelas”, bukan orang-orang yang pesimis, lemah fikir, bermental peminta tapi berlagak big bos, apalagi profesi utamanya suka “MAIDO”. Apa itu maido? sebuah diksi yang mengandung makna sempit berefek luas..hoho. Hari gini masih ada teman suka MAIDO ? teman kok maido ? pastilah teman anda dia besar dan berfikir di era generasi ORDE BARU, orde tertutup pemuja patron-client. Zaman sudah berubah, pertemanan MILENIAL adalah pertemanan menyenangkan lintas batas, lintas iman dan lintas negara bukan berteman atas dasar persamaan ideologi itu lagi itu lagi apalagi pakai INTIMIDASI. PAHAM !!
Bila di Jakarta tidak perlu memaksakan diri untuk berteman dengan konglomerat atau pimpinan sebuah ormas, pimpinan partai politik atau bahkan pimpinan sebuah perusahaan atau apalagi berteman hanya dengan “sekedar kenal”. Milenial tidak mengenal “kasta” pertemanan semua setara karena semua satu dalam nilai yang sama yaitu "ber-KEMANUSIAAN" dalam Media Sosial.
Senja semakin tidak nampak ditengah kelap-kelip lampu kota, kereta mulai bergerak pelan sambil terdengar peluit tanda mesin loko harus segera dipacu untuk meninggalkan peron 3 dilantai 3 Gambir. Kereta api ini cocok untuk perjalanan jauh sebagai tempat istirahat dari lelah dan penatnya aktivitas kota. Fasilitas memenuhi standar, tempat duduk luas, disediakan selimut, toilet bersih dan ac segar. Ya, inilah kereta api eksekutif Gajayana, satu-satunya kereta api rute Jakarta-Malang melalui jalur lintas selatan. Kereta eksekutif tidak sekedar ditujukkan untuk para pengusaha eksekutif, anggota legislatif dan anggota yudikatif juga bisa menikmati tentu rakyat biasapun dapat memiliki hak dan fasilitas yang sama dengan syarat membeli tiket tentunya..hehe.
Kereta api Gajayana bagian dari kereta api yang memiliki sejarah panjang untuk jalur Malang ke Jakarta ataupun sebaliknya. Kemudahan akses pembelian tiket, kenyamanan dan keamanan menjadi nilai lebih dari semua layanan kereta api. Gajayana diambil dari nama seorang Raja  kerajaan Kanjuruhan, konon sang raja sangat di sayangi oleh seluruh rakyatnya karena mampu membuat situasi masyarakat menjadi damai dan tentram. Selain sebuah nama kereta Gajayana dijadikan nama sebuah stadion olahraga di kota Malang sedangkan nama Kanjuruhan dijadikan stadion olahraga di kota Kepanjen Kabupaten Malang. Kereta Gajayana ini menyediakan juga layanan “gerbong istimewa” layanan ini diberlakukan dihari-hari tertentu, anda bisa memesannya terlebih dahulu sebelum melakukan rute perjalanan anda. Maka sudah pantaslah setiap orang untuk menjadi raja layaknya Gajayana yang mampu membawa kedamaian, ketenangan dan tentu menerima kritik agar terhindar dari "karma" Bhumi Kanjuruhan.
Kereta api sebagai sarana moda transportasi yang sampai hari ini masih favorit. Kalo dulu naik kereta api itu terkesan kumuh dan tidak tertib, kini kereta api mampu menjadi pelopor kenyamanan bagi para traveler alias pelancong lokal maupun internasional.  Persaingan moda transportasi akan terus tumbuh  berkembang, ketika padatnya lalu lintas udara maka masyarakat akan memilih perjalanan darat menjadi alternatif satu-satunya pilihan. Kini lalulintas darat dipercepat dengan tersambungnya TOL TRANS JAWA, maka moda transportasi daratpun akan terus bersaing menunjukkan kualitas layanan masing-masing agar calon penumpang memiliki “truth” yang tinggi. Semua berlomba menjadi layanan “Online” dan “Tepat Waktu” dengan servis diatas standar layanan minimal. Mudah bukan hidup di era milenial ?. Kalo masih susah berarti cara berfikir anda yang ruwet dan menyusahkan. Tersenyumlah meski sedikit peroleh sedekah !!!
Selamat siang NGOPI-LAH
Related Posts

Related Posts