Bila hari telah senja
Malam hari pun tiba
Hidupku yang sendiri
Sunyi
Bila senja berlalu
Hati terasa pilu
Hidupku yang sendiri
Sunyi
Baca Juga Canvassing Politik
Mengapa dikau bertanya?
Mengapa 'ku harus bersedih?
Hidupku hanya untukmu
Sayang
Sayang
Bila hari telah senja
Malam hari pun tiba
Hidupku yang sendiri
Sunyi
Mengapa dikau bertanya?
Mengapa 'ku harus bersedih?
Hidupku hanya untukmu
Sayang
Sayang
Baca Juga El-Clasico Prabowo-Jokowi
Bila hari telah senja
Malam hari pun tiba
Hidupku yang sendiri
Sunyi
Hidupku yang sendiri
Sunyi
Aha...bagi generasi
oldiest yang lahir tahun 70-an konon lagu ini sangat populer dibawakan
sekelompok group musik asal Medan The Mercy’s. Bicara tentang senja ada lagi
lagu oldiest tentang arti sebuah CINTA judulnya kereta senja :
Kereta senja tlah tiba di depanku
Semakin sedih rasa hati ini
Tak dapat ku berkata hanyalah air mata
Membasah di pipiku ini
Baca Juga Kampanye Playing Victim
Kau belai rambutku dan kau usap pipiku
Terucap selamat tinggal untukku
Tak sanggup hati ini berpisah denganmu
Semakin deras air mataku
Kereta senja tlah membawa dirimu
Bilakah engkau kembali
Disini aku rindu menanti dirimu
Hanyalah dirimu yang ku harapkan
Jangan bersedih dan jangan kau menangis
Percaya akan janji suciku
Cinta dan rindu ini hanyalah untukmu
Kereta senja akan kembali
Kau belai rambutku dan kau usap pipiku
Terucap selamat tinggal untukku
Tak sanggup hati ini berpisah denganmu
Semakin deras air mataku
Kereta senja tlah membawa dirimu
Bilakah engkau kembali
Disini aku rindu menanti dirimu
Baca Juga Sami'na Wa Atho'na Bukan Logika Politik
Hanyalah dirimu yang ku harapkan
Jangan bersedih dan jangan kau menangis
Percaya akan janji suciku
Cinta dan rindu ini hanyalah untukmu
Kereta senja akan kembali
Kereta senja akan kembali..
Penulis termasuk paling suka menikmati
lagu-lagu oldiest, sangat berkesan bila mendengarkan lagu-lagu oldiest lirik-lirinya
benar-benar berkarakter dan membawa pesan yang sangat mendalam. Dimulai sejak
sekolah dulu, masih ingat sekali kalo dulu pulang sekolah dengarkan tape
recorder yang di ‘stel’ lagu-lagu karakter kuat seperti Tommy J Pisa, Ebiet G
Ade, Iwan Fals, atau Slowrock Deep Purple, Queen, dll.
Musik mencerminkan karakter pendengarnya,
begitu juga peradaban dunia dipengaruhi oleh tumbuh kembang musik. Karakter
individu bangsa-bangsa besar musiklah yang membentuk karakternya. Bagaimana
dengan era sekarang lagu-lagu apa ya yang cocok untuk membangun karakter
anak-anak ditengah kesukaan anak-anak pada televisi handphone “youtube”. Hampir semua jenis musik dan aneka
rupa hiburan video dikanal youtube mudah diakses semua kalangan dari anak usia
dini hingga lanjut usia (baca:lansia). Sebuah kecepatan teknologi telah merubah
pola menikmati musik dari kepingan CD/DVD dengan diputar di wokmen kini menjadi
analog digital dan tentu hanya cukup dengan memainkan jempol maka musikpun
terdengar sesuai dengan selera.
Baca Juga Politik Beku Dapil Victory Jawa Timur
Membincang musik beberapa hari yang lalu
muncul wacana tentang rancangan undang-undang permusikan, banyaknya penolakan
tentang rancangan undang-undang itu semata-mata musik hanya dianggap sebagai
industri. Musik bisa hilang nilai kemanusiaannya bila hanya sebatas mengejar
royalti, bukankah sudah ada undang-undang yang melindungi tentang hak cipta
yang sangat memproteksi tentang jaminan royalti, untuk apa dan dalam rangka apa
bila musik di usik untuk sekedar gagah-gagahan “kontroversial” para pengusul. Musik
itu universial milik semua, tidak hanya milik para legislator semata.
Kini waktu beranjak menjelang senja, bagi
para pecinta senja (fotografer “dadakan”) bersegaralah ambil smartphone arahkan
kamera untuk memotret momen terbaik senja beranjak menuju gelap malam karena
senja sore ini akan berbeda dengan senja kemaren dan esok. Meski rintik-rintik
hujan turun Senja selalu bersedia menwarkan diri mengantarkan kesejukan sore menuju
malam penuh romansa. Selamat menikmat senja dan tetaplah menjadi
pribadi-pribadi yang selalu pandai bersyukur. Jangan lupa NGOPi-lah !
Baca Juga Membaca Peta Pemilih